Laman

Senin, 18 Maret 2013

PERBEDAAN BISNIS MIB DAN BISNIS MLM

            Sesuai dengan janji saya semalam. Artikel hari ini akan membahas tentang, apa bedanya Bisnis MIB dan Bisnis MLM? Kenapa bisa beda? dan mengapa dibedakan? Tiga pertanyaan ini pasti ada dibenak agan dan aganwati yang berbaik hati mau berkunjung diblog saya ini. Sebagai pemilik dan penemu sistem Bisnis MIB, dalam kesempatan ini, saya akan menerangkan lebih jelas kenapa MIB dan MLM itu berbeda dan harus dibedakan. Bukan hanya berbeda nama, tapi juga berbeda arti, makna dan sistemnya. Oke, langsung dicheck aja ya gan? Sebelum kita membedakan antara bisnis MIB dan bisnis MLM, alangkah lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu Bisnis MIB? Dan apa itu Bisnis MLM?

Apa itu Bisnis MIB? Bisa agan dan aganwati baca di artikel pertama saya, karena saya sudah menjelaskan secara terperinci tentang MIB diartikel tersebut. Bahkan diartikel itu ada sedikit penjelasan tentang Bisnis MLM. Tetapi, saya akan menjelaskan lebih dalam lagi tentang bisnis MLM diartikel ini.

Apa itu Bisnis MLM? Jika dijelaskan, mungkin akan panjang sekali untuk menjelaskan apa itu Bisnis MLM ini. tetapi saya akan usahakan menjelaskannya secara ringkas dan dapat dimengerti oleh agan dan aganwati sekalian. MLM atau Multi Level Marketing ialah suatu usaha bisnis dalam bentuk pemasaran atau promosi produk dan barang yang dilakukan dengan cara berjaring dan bertahap (level) yang tidak ada batasan dalam levelnya. Biasanya dalam bisnis ini ada istilah Tingkatan atas (Upline level) dan tingkatan bawah (Downline Level). Pelaku bisnis ini akan disebut Upline jika memiliki Downline. Awal mulanya bisnis ini dilakukan oleh orang luar Indonesia, sehingga produk yang dipromosikan adalah produk – produk luar negeri. Perusahaan bisnis ini akan menjanjikan gaji yang besar sesuai dengan Downline dan tingkatan yang ditentukan. Harga produknyapun sangat mahal dan sebenarnya harga produk itu hanya seharga 30% dari harga yang dipromosikan. Sehingga menyebabkan sipemilik produk akan lebih untung karena mendapatkan 70% dari harga produknya. Selain itu bisnis ini tidak memiliki batasan level dan jumlah downline yang wajib diajak, sehingga menghasilkan kontradiksi karena yang paling untung adalah pihak yang paling atas (Upline).

Downline (Reseller) ialah konsumen (Pembeli) yang diajak oleh seorang Upline sebuah bisnis untuk ikut mempromosikan produk bisnisnya didalam jaringan Upline tersebut. Selain promosi produk, Downline juga harus mengajak konsumen baru untuk ikut promosi dan mendaftar dalam jaringannya agar Downline (Reseller) tersebut dapat naik level menjadi Upline dan mendapatkan gaji dari perusahaan bisnisnya. Upline ialah orang yang telah berhasil mendapatkan Downline (Reseller).

Dari penjelasan diatas dapat ditelusuri dengan teliti bahwa ada banyak perbedaan dalam Bisnis MLM dan Bisnis MIB. Perbedaan tersebut menyebabkan Bisnis MIB itu tidak bisa sama sekali disebut Bisnis MLM. Perbedaannya ialah :

Bisnis MIB.

1. Dari arti dan maksud sistem kerjanya, MIB tidak hanya menjualkan produk, tapi juga memberitahukan cara bekerjasama dan memberikan spesifikasi tentang sedekah yang benar – benar menguntungkan, selain itu menerapkan bagi hasil yang artinya mirip sekali dengan sedekah, dan juga hasilnya hanya sekali jadi bisa mendorong pemikiran pelaku MIB untuk membuka usaha sendiri dari hasil tersebut.
2. Ada batasan Level, MIB hanya memiliki 4 level, level 1 Collector, Level 2 Mentor, Level 3 Almofin, Level 4 Pralumn.
3. Orang yang dicari dan diajak gabung hanya 25 orang saja, tidak kurang dan lebih.
4. Modal yang dikeluarkan hanya 25000 rupiah yang dibayarkan kepada Level 1 Collector, uang ini akan digunakan oleh collector MIB untuk memfotokopi buku panduan MIB, membuka rekening, dan berbagi hasil dengan level 2 Mentor, Level 3 Almofin, Level 4 Pralumn dan Magisteru. Bukan orang yang membayar 25000 yang membagi hasil, tapi collector yang diberikan 25000 rupiah lah yang berbagi hasil, dan untuk mengajak orang gak perlu promosi dan buat iklan yang berbayar, modal berani dan percaya diri cukup.
5. Hasil yang didapat bukan gaji, karena ada batas level. Maka ketika seseorang telah selesai dilevel 4 dan mendapatkan hasilnya, namanya hanya akan jadi Alumnus dalam Buku MIB dan tidak akan menerima uang apapun lagi selain uang yang didapat dari posisinya dilevel 4 tersebut.
6. Hasilnya disetiap level bisa diperhitungkan secara logika. Contoh nya jika dilevel 4, sebelum berada dilevel 4 diwajibkan mencari 25 orang untuk ikut Bisnis ini, dan ketika naik kelevel empat maka 25 orang tersebut juga berada dilevel 3 Almofin. 25 orang Level 3 Almofin sebelumnya juga telah mencari dan mengajak 25 orang lagi, kemudian 25 orang itu juga akan menjadi level 2 Mentor, dan sebelum menjadi Level 2 Mentor harus mencari 25 orang lagi, dan 25 orang yang diajak Mentor tersebut akan menjadi collector. dan ketika menjadi collector harus mencari 25 orang untuk menjadi pemula. Jika ditotal 25 x 25 x 25 x 25 = 390625 orang, 390625 orang ini ketika menjadi collector dan mendapatkan hasil pertama, akan membagi hasil pertamanya kepada anda masing – masing 25000 rupiah. Dan jika dihitung 390625 x 25000 = 9.765.625.000 rupiah.
7. Keahlian yang dibutuhkan pandai membaca, menulis dan berbicara. Tidak perlu lagi pandai berbohong, menipu atau punya ilmu pellet dan harus memahami seluk beluk internet. Karena modal yang murah dan keahliannya Cuma membaca, menulis dan berbicara saja, otomatis pengemis dan Siswa/siswi SMP – SMA pun bisa ikut sistem MIB.
8. Produk berbentuk ide yang dibukukan, dan buku tersebut akan difotokopi langsung oleh collector. jadi, tidak akan lama – lama dan harus menunggu kiriman buku dari pemilik MIB.
9. Keuntungan sama rata. Sebab ada batasnya level dan jumlah orang yang diajak, akan menciptakan keuntungan yang sama rata. Setiap peserta MIB semua akan sama – sama mendapatkan 9 milyar dilevel 4, tidak kurang atau lebih. Diatas untung, yang dibawah juga bakalan untung.


Bisnis MLM.
1. Dari arti dan maksud sistemnya, MLM hanya menjualkan produk yang harga sebenarnya tertutupi karena adanya iming – iming gaji yang besar dari perusahaan tersebut. Karena besar dan lumayannya gaji, menyebabkan banyak pengangguran dan malas untuk membuat usaha baru.
2. Tidak ada batasan level, sehingga level akan terus meningkat tanpa batas selama downlinenya terus – terusan mencari orang untuk ikut bisnis dalam jaringannya. Hal ini menyebabkan terjadinya kontradiksi, karena orang yang lebih dahulu ikut bisnis ini pasti sudah ada dilevel paling jauh keatas, dan tentu orang tersebut lebih diuntungkan.
3. Orang yang dicari dan diajak bergabung dalam Bisnis MLM tidak dibatasi, semakin banyak semakin cepat dan besar gaji yang didapat. Ini menyebabkan terjadinya pemberhentian perputaran keuntungan. Karena ketika Downline mencari orang, maka Upline nya juga tetap mencari supaya cepat dapat keuntungan. Hal ini bisa menyebabkan Downline nya jadi malas dan tidak mendapatkan orang yang bisa diajak. Sehingga akhirnya setiap orang yang belum ikut Bisnis MLM ini menganggap ini Bisnis Penipuan, dan merasa takut jika ikut dalam Bisnis ini akan kehabisan orang yang ingin diajak.
4. Modal yang dikeluarkan bisa sangat mahal, karena biasanya wajib membeli produk yang aharga sebenarnya hanya 30 % dari harga yang dipromosikan pemilik Bisnis, terkadang juga harus membayar uang pendaftaran supaya bisa jadi anggota, dan harus mengeluarkan uang untuk membantu mempromosikan produk bisnisnya.
5. Hasil yang didapat adalah gaji, sehingga menyebabkan banyak Upline MLM yang menjadi pemalas dan sama sekali tidak punya niat untuk membuka usaha sendiri yang mampu mengurangi pengangguran. Bukan membantu Negara malah menambah pengangguran didalam Negara.
6. Hasilnya tidak tentu dan sulit diperhitungkan secara logika. Ini diakibatkan tidak adanya batas level dan orang yang diajak, sehingga menjadi alasan untuk si pemilik bisnis agar menutupi hasil yang dia dapat dari bisnis buatannya. Ujung – ujung nya, ketika tidak ada yang mau beli dan ikut bisnis tersebut, si Upline pun gajinya akan berkurang bahkan dihentikan. Siapapun pelaku MLM pasti tidak bisa memperhitungkan darimana bisa dia digaji? dan bagaimana bisa digaji dengan uang sekian? juga bagaimana perhitungan gajinya?
7. Keahlian yang dibutuhkan harus pandai – pandai dalam mempromosikan produk bisnisnya, sehingga ujung – ujungnya harus menipu dan berbohong juga melebih – lebihkan manfaat dari produk bisnisnya. Dan supaya bisa dapat banyak – banyak Downline membuat sebagian akan menyewa jasa dukun. Karena keahlian dan harga yang mencengangkan menyebabkan bisnis ini hanya dilakukan oleh orang – orang tertentu saja.
8. Produk berbentuk barang dan bahan pakai yang belum tentu bermanfaat bagi pembelinya. Produk yang ditawarkan juga belum tentu jelas pembuatannya. Sehingga pembeli tidak akan tahu apa hasil negatif yang terdapat dari produk itu. Dan produknya juga memiliki batas pemakaian, sehingga akan terjadi ketergantungan dan berulang kali membeli produk.
9. Keuntungan tidak akan pernah sama rata. Karena orang yang paling untung adalah orang yang petama kali ikut dan menjadi Upline, sehingga Downlinenya tidak akan sama sekali mampu melomba dan merasakan hasil yang didapatkan Downline tersebut.

        Ini saja penjelasan tentang Perbedaan antara Bisnis MIB dan Bisnis MLM. Saya harap bisa jadi ilmu tambahan dan sebagai pencarahan buat agan – aganwati semua. Selanjutnya pilihan tergantung agan – aganwati, ingin ikut sistem bisnis yang seperti apa, dan bagaimana yang menguntungkan buat agan – aganwati semua. Saya rasa demikian saja artikel saya hari ini, semoga bermanfaat buat kita semua. Artikel selanjutnya berjudul 5 SIFAT YANG BISA MERUBAH KEADAAN ANDA DARI GAGAL MENJADI SUKSES. Sekian dari saya. Salam sukses dan salam MIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar