Sesuai dengan
janji saya semalam. Artikel hari ini akan membahas tentang, apa bedanya Bisnis
MIB dan Bisnis MLM? Kenapa bisa beda? dan mengapa dibedakan? Tiga pertanyaan
ini pasti ada dibenak agan dan aganwati yang berbaik hati mau berkunjung diblog
saya ini. Sebagai pemilik dan penemu sistem Bisnis MIB, dalam kesempatan ini, saya
akan menerangkan lebih jelas kenapa MIB dan MLM itu berbeda dan harus dibedakan.
Bukan hanya berbeda nama, tapi juga berbeda arti, makna dan sistemnya. Oke,
langsung dicheck aja ya gan? Sebelum kita membedakan antara bisnis MIB dan
bisnis MLM, alangkah lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu
Bisnis MIB? Dan apa itu Bisnis MLM?
Apa itu Bisnis
MIB? Bisa agan dan aganwati baca di artikel pertama saya, karena saya sudah
menjelaskan secara terperinci tentang MIB diartikel tersebut. Bahkan diartikel
itu ada sedikit penjelasan tentang Bisnis MLM. Tetapi, saya akan menjelaskan
lebih dalam lagi tentang bisnis MLM diartikel ini.
Apa itu Bisnis
MLM? Jika dijelaskan, mungkin akan panjang sekali untuk menjelaskan apa itu
Bisnis MLM ini. tetapi saya akan usahakan menjelaskannya secara ringkas dan
dapat dimengerti oleh agan dan aganwati sekalian. MLM atau Multi Level
Marketing ialah suatu usaha bisnis dalam bentuk pemasaran atau promosi produk
dan barang yang dilakukan dengan cara berjaring dan bertahap (level) yang tidak
ada batasan dalam levelnya. Biasanya dalam bisnis ini ada istilah Tingkatan
atas (Upline level) dan tingkatan bawah (Downline Level). Pelaku bisnis ini
akan disebut Upline jika memiliki Downline. Awal mulanya bisnis ini dilakukan
oleh orang luar Indonesia, sehingga produk yang dipromosikan adalah produk –
produk luar negeri. Perusahaan bisnis ini akan menjanjikan gaji yang besar
sesuai dengan Downline dan tingkatan yang ditentukan. Harga produknyapun sangat
mahal dan sebenarnya harga produk itu hanya seharga 30% dari harga yang
dipromosikan. Sehingga menyebabkan sipemilik produk akan lebih untung karena
mendapatkan 70% dari harga produknya. Selain itu bisnis ini tidak memiliki
batasan level dan jumlah downline yang wajib diajak, sehingga menghasilkan
kontradiksi karena yang paling untung adalah pihak yang paling atas (Upline).
Downline
(Reseller) ialah konsumen (Pembeli) yang diajak oleh seorang Upline sebuah
bisnis untuk ikut mempromosikan produk bisnisnya didalam jaringan Upline
tersebut. Selain promosi produk, Downline juga harus mengajak konsumen baru
untuk ikut promosi dan mendaftar dalam jaringannya agar Downline (Reseller)
tersebut dapat naik level menjadi Upline dan mendapatkan gaji dari perusahaan
bisnisnya. Upline ialah orang yang telah berhasil mendapatkan Downline
(Reseller).
Dari penjelasan
diatas dapat ditelusuri dengan teliti bahwa ada banyak perbedaan dalam Bisnis
MLM dan Bisnis MIB. Perbedaan tersebut menyebabkan Bisnis MIB itu tidak bisa
sama sekali disebut Bisnis MLM. Perbedaannya ialah :
Bisnis MIB.
1. Dari arti dan
maksud sistem kerjanya, MIB tidak hanya menjualkan produk, tapi juga
memberitahukan cara bekerjasama dan memberikan spesifikasi tentang sedekah yang
benar – benar menguntungkan, selain itu menerapkan bagi hasil yang artinya
mirip sekali dengan sedekah, dan juga hasilnya hanya sekali jadi bisa mendorong
pemikiran pelaku MIB untuk membuka usaha sendiri dari hasil tersebut.
2. Ada batasan
Level, MIB hanya memiliki 4 level, level 1 Collector, Level 2 Mentor, Level 3
Almofin, Level 4 Pralumn.
3. Orang yang
dicari dan diajak gabung hanya 25 orang saja, tidak kurang dan lebih.
4. Modal yang
dikeluarkan hanya 25000 rupiah yang dibayarkan kepada Level 1 Collector, uang
ini akan digunakan oleh collector MIB untuk memfotokopi buku panduan MIB,
membuka rekening, dan berbagi hasil dengan level 2 Mentor, Level 3 Almofin,
Level 4 Pralumn dan Magisteru. Bukan orang yang membayar 25000 yang membagi
hasil, tapi collector yang diberikan 25000 rupiah lah yang berbagi hasil, dan
untuk mengajak orang gak perlu promosi dan buat iklan yang berbayar, modal
berani dan percaya diri cukup.
5. Hasil yang
didapat bukan gaji, karena ada batas level. Maka ketika seseorang telah selesai
dilevel 4 dan mendapatkan hasilnya, namanya hanya akan jadi Alumnus dalam Buku
MIB dan tidak akan menerima uang apapun lagi selain uang yang didapat dari
posisinya dilevel 4 tersebut.
6. Hasilnya
disetiap level bisa diperhitungkan secara logika. Contoh nya jika dilevel 4,
sebelum berada dilevel 4 diwajibkan mencari 25 orang untuk ikut Bisnis ini, dan
ketika naik kelevel empat maka 25 orang tersebut juga berada dilevel 3 Almofin.
25 orang Level 3 Almofin sebelumnya juga telah mencari dan mengajak 25 orang
lagi, kemudian 25 orang itu juga akan menjadi level 2 Mentor, dan sebelum
menjadi Level 2 Mentor harus mencari 25 orang lagi, dan 25 orang yang diajak
Mentor tersebut akan menjadi collector. dan ketika menjadi collector harus
mencari 25 orang untuk menjadi pemula. Jika ditotal 25 x 25 x 25 x 25 = 390625
orang, 390625 orang ini ketika menjadi collector dan mendapatkan hasil pertama,
akan membagi hasil pertamanya kepada anda masing – masing 25000 rupiah. Dan
jika dihitung 390625 x 25000 = 9.765.625.000 rupiah.
7. Keahlian yang
dibutuhkan pandai membaca, menulis dan berbicara. Tidak perlu lagi pandai
berbohong, menipu atau punya ilmu pellet dan harus memahami seluk beluk
internet. Karena modal yang murah dan keahliannya Cuma membaca, menulis dan
berbicara saja, otomatis pengemis dan Siswa/siswi SMP – SMA pun bisa ikut
sistem MIB.
8. Produk
berbentuk ide yang dibukukan, dan buku tersebut akan difotokopi langsung oleh
collector. jadi, tidak akan lama – lama dan harus menunggu kiriman buku dari
pemilik MIB.
9. Keuntungan sama
rata. Sebab ada batasnya level dan jumlah orang yang diajak, akan menciptakan
keuntungan yang sama rata. Setiap peserta MIB semua akan sama – sama
mendapatkan 9 milyar dilevel 4, tidak kurang atau lebih. Diatas untung, yang
dibawah juga bakalan untung.
Bisnis
MLM.
1. Dari arti dan
maksud sistemnya, MLM hanya menjualkan produk yang harga sebenarnya tertutupi
karena adanya iming – iming gaji yang besar dari perusahaan tersebut. Karena
besar dan lumayannya gaji, menyebabkan banyak pengangguran dan malas untuk
membuat usaha baru.
2. Tidak ada
batasan level, sehingga level akan terus meningkat tanpa batas selama
downlinenya terus – terusan mencari orang untuk ikut bisnis dalam jaringannya.
Hal ini menyebabkan terjadinya kontradiksi, karena orang yang lebih dahulu ikut
bisnis ini pasti sudah ada dilevel paling jauh keatas, dan tentu orang tersebut
lebih diuntungkan.
3. Orang yang
dicari dan diajak bergabung dalam Bisnis MLM tidak dibatasi, semakin banyak
semakin cepat dan besar gaji yang didapat. Ini menyebabkan terjadinya
pemberhentian perputaran keuntungan. Karena ketika Downline mencari orang, maka
Upline nya juga tetap mencari supaya cepat dapat keuntungan. Hal ini bisa
menyebabkan Downline nya jadi malas dan tidak mendapatkan orang yang bisa
diajak. Sehingga akhirnya setiap orang yang belum ikut Bisnis MLM ini
menganggap ini Bisnis Penipuan, dan merasa takut jika ikut dalam Bisnis ini
akan kehabisan orang yang ingin diajak.
4. Modal yang
dikeluarkan bisa sangat mahal, karena biasanya wajib membeli produk yang aharga
sebenarnya hanya 30 % dari harga yang dipromosikan pemilik Bisnis, terkadang
juga harus membayar uang pendaftaran supaya bisa jadi anggota, dan harus
mengeluarkan uang untuk membantu mempromosikan produk bisnisnya.
5. Hasil yang
didapat adalah gaji, sehingga menyebabkan banyak Upline MLM yang menjadi
pemalas dan sama sekali tidak punya niat untuk membuka usaha sendiri yang mampu
mengurangi pengangguran. Bukan membantu Negara malah menambah pengangguran
didalam Negara.
6. Hasilnya tidak
tentu dan sulit diperhitungkan secara logika. Ini diakibatkan tidak adanya
batas level dan orang yang diajak, sehingga menjadi alasan untuk si pemilik
bisnis agar menutupi hasil yang dia dapat dari bisnis buatannya. Ujung – ujung
nya, ketika tidak ada yang mau beli dan ikut bisnis tersebut, si Upline pun
gajinya akan berkurang bahkan dihentikan. Siapapun pelaku MLM pasti tidak bisa
memperhitungkan darimana bisa dia digaji? dan bagaimana bisa digaji dengan uang
sekian? juga bagaimana perhitungan gajinya?
7. Keahlian yang
dibutuhkan harus pandai – pandai dalam mempromosikan produk bisnisnya, sehingga
ujung – ujungnya harus menipu dan berbohong juga melebih – lebihkan manfaat
dari produk bisnisnya. Dan supaya bisa dapat banyak – banyak Downline membuat
sebagian akan menyewa jasa dukun. Karena keahlian dan harga yang mencengangkan
menyebabkan bisnis ini hanya dilakukan oleh orang – orang tertentu saja.
8. Produk
berbentuk barang dan bahan pakai yang belum tentu bermanfaat bagi pembelinya.
Produk yang ditawarkan juga belum tentu jelas pembuatannya. Sehingga pembeli
tidak akan tahu apa hasil negatif yang terdapat dari produk itu. Dan produknya
juga memiliki batas pemakaian, sehingga akan terjadi ketergantungan dan
berulang kali membeli produk.
9. Keuntungan
tidak akan pernah sama rata. Karena orang yang paling untung adalah orang yang
petama kali ikut dan menjadi Upline, sehingga Downlinenya tidak akan sama
sekali mampu melomba dan merasakan hasil yang didapatkan Downline tersebut.
Ini saja penjelasan tentang Perbedaan antara Bisnis MIB dan Bisnis
MLM. Saya harap bisa jadi ilmu tambahan dan sebagai pencarahan buat agan – aganwati
semua. Selanjutnya pilihan tergantung agan – aganwati, ingin ikut sistem bisnis
yang seperti apa, dan bagaimana yang menguntungkan buat agan – aganwati semua. Saya
rasa demikian saja artikel saya hari ini, semoga bermanfaat buat kita semua. Artikel
selanjutnya berjudul 5 SIFAT YANG BISA MERUBAH KEADAAN ANDA DARI GAGAL MENJADI
SUKSES. Sekian dari saya. Salam sukses dan salam MIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar